Pentingnya Digital Marketing

“The internet and the digital technologies are transforming our world. Digital technology has to be our future.” (Jean Claude Juncker)

Sekarang, kita telah memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Di zaman ini, digital marketing sangat penting untuk dipahami oleh semua orang, khususnya entrepreneur muda. Terlebih lagi, masa pandemi covid-19 menghambat seseorang dalam mengakses media promosi konvensional. Saat mobilisasi untuk keluar rumah dibatasi, maka makin banyak waktu yang dapat kita gunakan untuk mengakses media sosial. Oleh karena itu, digital marketing merupakan solusi bagi entrepreneur dalam melakukan strategi pemasaran.

Digital marketing membuktikan bahwa peran teknologi digital dapat memenangkan persaingan yang ada dalam dunia wirausaha. Sesuai dengan Teori Darwin, manusia yang berhasil dan sukses bukanlah orang yang kuat dan besar, tapi orang yang bisa beradaptasi terhadap perubahan. Oleh karena itu, jika ingin sukses dalam dunia wirausaha, kita harus bisa beradaptasi terhadap teknologi digital yang ada pada saat ini.

Berdasarkan data per Januari 2019, diketahui bahwa total populasi di Indonesia berjumlah 268,2 juta jiwa. Dari total populasi tersebut, 150 juta jiwa merupakan pengguna internet dan aktif sebagai pengguna media sosial. Pada Januari 2020, total populasi di Indonesia bertambah sebesar 1,1% dan pengguna internet bertambah sebesar 17% serta pengguna media sosial yang aktif bertambah sebesar 8,1%.

Pertumbuhan penggunaan gadget, pengaksesan internet, dan aktivitas melalui media sosial tumbuh sangat cepat dibandingkan dengan petumbuhan populasi penduduk. Dengan banyaknya orang yang menggunakan smartphone, para marketer menggunakan media sosial sebagai strategi pemasarannya. Mereka tidak lagi menggunakan billboard ataupun lembaran brosur sebagai media promosi karena hal itu dianggap sudah tidak efektif dan efisien untuk dilakukan pada zaman digital seperti sekarang ini.

Data lain pada tahun 2019 menunjukkan bahwa :

● Average daily time spent using the internet via any device  : 8 jam 36 menit

● Average daily time spent using social media via any device: 3 jam 26 menit

● Average daily TV viewing time (broadcast and streaming)   : 2 jam 52 menit

● Average daily time spent listening to streaming music          : 1 jam 22 menit

Most Active Social Media Platform

● Social network      : Youtube, Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, Pinterest, Snapchat, Path, dan Tumblr.

● Messenger            : Whatsapp, Line, FB Messenger, BBM, Skype, dan We Chat

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak orang yang memanfaatkan media sosial dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Ini menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk memasang iklan secara digital karena media sosial tersebut merupakan platform digital yang memiliki banyak pengunjung dan penggunanya. Sehingga, entrepreneur muda harus aktif dalam merancang strategi dalam konteks digital marketing agar usahanya menjadi tumbuh dan berkembang, produknya terkenal, serta mampu berdaya saing dengan usaha-usaha yang lainnya.

Konsep SOSTAC Marketing Diagram

SOSTAC adalah model perencanaan pemasaran agar lebih efektif dalam penerapan pemasaran digital perusahaan untuk pemasaran produk. SOSTAC terdiri dari 6 tahapan, yaitu :

1. Situation Analysis

Hal pertama yang dilakukan jika ingin menggunakan digital marketing adalah mengetahui situation analysis yang menjelaskan keberadaan posisi bisnis saat ini (where are we now?). Situation analysis dibagi menjadi 5, yaitu :

a) Goal Performance (5Se)

● Sell

Mengenai tingkat penjualan suatu usaha.

● Serve

Mengenai bagaimana memberikan layanan kepada konsumen dan value added apa yang sudah diberikan kepada mereka.

● Sizzle

Mengenai cara melakukan perluasan terhadap produk atau layanan suatu usaha. Sebagai contoh, dulu entrepreneur memiliki toko dan menunggu konsumen datang ke toko tersebut, sekarang mereka bisa mendekati dan memperluas cakupan konsumen hanya dengan menggunakan teknologi digital. Siapa pun bisa melihat apa yang dilakukan oleh para pelaku usaha dan antarkonsumen bisa menjalin interaksi mengenai produk atau layanan tersebut.

● Speak

Mengenai cara membangun engagement kepada konsumen dan mengkomunikasikan produk atau layanan yang dimiliki kepada konsumen.

● Save

Berkaitan dengan keefektifan dan keefisienan dalam hal pembiayaan. Sebagai contoh, jika menerapkan usaha konvensional biayanya tidak efektif dan efisien, seperti biaya untuk sewa toko. Jika menerapkan usaha dengan media digital, para pelaku usaha bisa mengurangi biaya sewa toko karena mereka hanya menggunakan media sosial, e-commerce, marketplace (Shopee, Lazada, Tokopedia, dll) ataupun website sebagai online shop mereka.

b) Customer Insight

Mengenai tentang pandangan konsumen terhadap keberadaan produk atau layanan suatu usaha.

c) E-marketplace SWOT

Para pelaku usaha bisa melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap usahanya sehingga mereka bisa melakukan evaluasi bisnis yang sedang dijalankannya.

d) Brand Perception

e) Internal Capabilities and Resources

2. Objectives

Mengenai tentang tujuan suatu usaha (where do want to be?). 5Se Objectives, yaitu :

a) Sell-customer acquisition and retention targets

b) Serve-customer satisfaction targets

c) Sizzle-site stickiness, visit duration

d) Speak-trialogue, number of engaged customers

e) Save-quantified efficiency gains 

3. Strategy

Berkaitan dengan bagaimana cara untuk mencapai tujuan bisnis (how do we get there?).

a) Segmentation, targeting, and positioning

b) OVP (Online Value Proposition)

Tentang value yang diunggulkan dalam suatu usaha.

c) Sequence (Credibility before Visibility)

Berkaitan dengan cara meningkatkan kredibilitas suatu usaha melalui media digital. Contohnya adalah jika menjual suatu produk, pelaku usaha harus memberikan dekripsi suatu produk dengan jelas, memberikan ruang bagi konsumen untuk memberikan review atau testimoni suatu produk atau layanan, dan membuka ruang komunikasi dengan konsumen.

d) Integration (Consistent OVP) and Database

e) Tools (web functionality, e-mail, IPTV, etc)

Tentang channel apa saja yang digunakan dalam digital marketing.

4. Tactics

Berkaitan tentang bagaimana melakukan cara yang lebih umum untuk mencapai tujuan (how exactly do we get there?)

a) E-Marketing Mix

Termasuk the communications mix, social networking, what happens when? Berkaitan dengan platform yang digunakan.

b) Details of contract strategy

Terkait bagaimana menjalin komunikasi, seperti penjadwalan postingan dan melakukan gamifikasi, seperti giveaway, kuis, ataupun launching produk.

c) E-Campaign Initiative Schedule

5. Actions

The details of tactics (who does what and when?). Contohnya, melakukan promosi adsense melalui Facebook, Instagram ataupun media sosial lainnya dengan menerapkan strategi penggunaan hashtag.

a) Responsibilities and Structures

b) Internal Resources and Skills

c) External Agencies

6. Control

How do we monitor performance? Dalam tahapan ini, kita perlu menyusun key performance indicator. Contohnya adalah menganalisis apakah strategi yang disusun atau action yang dilakukan sudah cukup atau belum dalam memenuhi target suatu usaha ataupun mengarahkan kepada tujuan yang diinginkan. Jika belum, maka harus kembali lagi ke tahap situation analysis. Artinya, pelaku usaha harus lebih kreatif, inovatif, dan melakukan berbagai macam improvement atau gerakan untuk mengembangkan usahanya. Tahapan control dibagi menjadi :

a) 5Se + Web Analytics-KPIs

Contohnya, jumlah penambahan followers, persentase pembelian terhadap produk atau layanan suatu usaha sehingga kita bisa memprediksi harus menaikkan berapa followers lagi untuk meningkatkan penjualan.

b) Usability Testing/Mystery Shopper

c) Customer Satisfaction Surveys

d) Site Visitor Profiling

e) Frequency of Reporting

f) Process of Reporting and Actions

            Semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi Sobat Dunia Kampus dalam menerapkan digital marketing yaaπŸ™‚

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kegiatan Produktif Saat #DiRumahAja

Memahami Wirausaha Digital